Sedikit tulisan yang mengingatkan kita semua tentang utang… Apalagi utang riba…!!!!
SEBENARNYA YANG GAK BERANI ITU SIAPA?
Sedang viral pernyataan yg mengatakan "Masyarakat perlu berani berhutang demi menambah modal usaha"
Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa saat ini masyarakat sedang menahan diri untuk tidak berutang atau menambah utang pada usahanya walaupun mereka membutuhkan tambahan modal kerja."
Saya mencoba menerka mengapa masyarakat memilih utk menahan diri, kemungkinan diantaranya sbb:
1. Masyarakat pemilik usaha memang sedang tidak membutuhkan tambahan modal kerja itu, sesuai dengan kondisi saat ini dimana masalah covid belumlah tahu kapan selesainya yg sudah pasti berdampak terhadap kondisi usaha, selain disebabkan dengan banyaknya pembatasan aktivitas juga dikarenakan dengan daya beli yg menurun krn sebagian besar gaji pegawai juga dilakukan pemotongan oleh perusahaan & instansi tempat mereka bekerja agar perusahaan masih tetap bisa hidup.
Disisi lain para pemilik usaha ini tahu dan semakin sadar bahwa berutang itu adalah "Membeli kepastian dengan ketidak pastian"...yaitu bayar utang nya PASTI tapi hasil usahanya utk membayar utang nya TIDAK PASTI, apalagi saat kondisi sekarang ke Tidak pastian itu semakin sempit waktunya krn setiap hari senin mereka harus menanti dengan penuh kekhawatiran apa kata yg akan keluar dari mulut penguasa ..."DIPERPANJANG" atau "TIDAK DIPERPANJANG"....krn diantara mereka harus memutuskan utk mempersiapkan berapa jumlah produksi 1 minggu kedepan.
Sehingga dengan pertimbangan diatas, kalau akhirnya masyarakat memutuskan utk menahan diri terhadap utang, menurut saya itu keputusan yang CERDAS & Realistis.
2. Kemungkinan yg lain adalah masyarakat sudah mulai paham mana utang yg ada riba nya atau mana jual beli yg bathil. Mereka ingin patuh terhadap syariat TUHAN nya, mereka ingin terhindar dari dosa besar yg akan mereka pertanggungjawabkan nanti. Kalau memang ini alasannya, seharusnya kita semua bersyukur karena sejatinya dengan masyarakat menahan diri utk tidak melakukan dosa riba itu artinya mereka sedang berperan dlm tertundanya turunnya azab dari ALLAH kepada kita semua.
₩₩₩₩₩₩
Terlepas dari alasan yg mana yg menyebabkan masyarakat menahan utk "Tidak Berani" berutang, bila kita kaji lebih dalam maka saya melihat ini bukanlah masalah berani atau tidak berani, tapi ini masalah rasionalitas dan berkeadilan.
Bila sudah jelas persoalan masyarakat (baca: Pengusaha/UKM) itu adalah masalah MODAL, mengapa mereka selalu diberikan solusi dengan UTANG yang ada riba nya?...yang mereka butuhkan itu Modal, kok dikasihnya selalu Utang. Seharusnya kalau mereka butuhnya Modal ya dikasih Modal dong.
Mungkin masih ada yg bertanya, memang apa bedanya Modal dengan Utang ?
Jelas sekali bedanya, diantaranya :
1. Secara catatan Akuntansi posisi Utang dengan posisi Modal itu sangatlah berbeda, sehingga konsekwensinya juga berbeda.
2. Bila ada dana masuk kedalam satu usaha dalam bentuk Modal, maka pemilik dana itu harus siap bahwa dana nya itu akan diputar dalam usaha tersebut, bila hasil perputaran modal itu mendatangkan Keuntungan maka pemilik modal akan mendapatkan bagian keuntungan, tapi bila hasil perputaran modal itu mendatangkan kerugian maka pemilik dana modal tersebut juga harus siap dengan berbagi kerugiannya....rasional & berkeadilan.
Sebaliknya bila dana yg masuk kedalam satu usaha itu dalam bentuk Utang, maka yang memberi utang tidak akan peduli dengan hasil perputaran usaha itu, mau Untung atau mau Rugi yg namanya Utang tetap harus dibayar krn itu KEWAJIBAN...kalau ada yg berutang tidak bisa membayar utangnya, maka yg memberikan utang bisa mengeluarkan dalil2 mengenai pentingnya membayar utang....kalau utang tidak dibayar maka yg ber utang tidak bisa masuk surga.
Jadi bila kita lihat lebih teliti lagi, SIAPA SEBENARNYA YG TIDAK BERANI ? ...apakah yang menahan diri utk tidak berutang atau yg bisanya hanya memberi utang saja, TIDAK BERANI memberi MODAL....dan utangnya pun minta riba pula.
Dalam syariat Islam telah disiapkan oleh ALLAH satu akad yg dinamai AKAD SYIRKAH, dimana dalam Akad Syirkah kebutuhan MODAL akan diberikan dalam bentuk MODAL bukan UTANG, sehingga kebutuhan pengusaha dapat diakomodir dengan lebih adil (butuhnya Modal dikasih Modal).
Karena Akad yg digunakan bukan akad pinjaman (utang), maka tidak menimbulkan RIBA...selama Akad Syirkah nya dilakukan sesuai dengan syariat Islam....In Syaa Allah.
Kalau yang bilang "Tidak Berani" diatas itu belum tahu bagaimana caranya memberikan Modal...silahkan datang ke kantor TRUST Solusi Syariah di Jogjakarta, karena Alhamdulillah mereka sudah melakukannya.
Demikian semoga manfaat
EL CANDRA
Ketua Xbank Indonesia.